Laman

Selasa, 24 Januari 2012

BRUCELLOSIS ABARTUS BANG ( PENYAKIT KEGUGURAN MENULAR, PENYAKIT KELURON)

Brucellosis adalah penyakit ternak menular yang secara primer menyerang sapi, kambing, babi dan sekunder berbagai jenis  ternak lainnya serta manusia. Pada sapi penyakit ini dikenal sebagai penyakit Kluron atau pemyakit Bang. Sedangkan pada manusia menyebabkan demam yang bersifat undulans dan disevut Demam Malta. Bruce (1887) telah berhasil mengisolasi jasad renik penyebab dan ditemukan  Micrococcus melitensis yang selanjutnya disebut pula Brucella melitensis. 

  • Penyebab : Kuman Brucella abortus
  • Masa inkubasi:  Tidak tentu, dapat berminggu-minggu sampai berbulan-bulan (23 hari - 230 hari)
  • Penularan : Kuman   penyakit   ini   dapat  masuk   kedalam  badan   bersama-sama makanan dan minuman. Kadang-kadang dapat juga terjadi penularan melalui sapi pemacek  pada waktu perkawinan.
  • Gejala spesifik :Adanya   radang   dari   alat   kelamin,   terjadinya   keguguran   dan
    kemungkinan terjadinya sterilitas.
  • Gejala umum  :  
    • Keguguran biasanya  terjadi pada pertengahan masa bunting
    • Terjadi Mastitis
    • Pembengkakan pada siku dan lutut kaki
    • Penurunan produksi susu
    • Bila terjadi keguguran maka pedet yang dilahirkan sangat lemah
    • Sering  terjadi   retensio secundinarium,  yaitu keluarnya plasenta setelah melahirkan   tapi   hanya  sebagian   saja;   hal   inilah   yang  mengakibatkan sterilitas.
    • pengeluaran cairan bernanah dari vagina
  • Pencegahan dan pengobatan :
    • Tindakan higienis : Memisahkan sapi yang sakit dari sapi yang sehat, Bila   diduga   adanya   Brucellosis,   cegah   kontak   langsung  melalui   alat makanan,  minuman dan padang  rumput  atau hewan-hewan sehat  dari hewan tersangka sakit, Foetus harus ditanam atau dibakar, Pemeriksaan terhadap hewan yang baru datang atau baru dibeli, Adakan pemeriksaan kesehatan ternak secara teratur, Air susu sapi yang menderita penyakit ini tidak boleh diminum manusia, setelah dimasak dapat diberikan kepada pedet.
    • Vaksinasi : Vaksinasi  menggunakan vaksin “Strain 19” (Strain Buch) terutama pada sapi muda umur 4 – 6 bulan. Untuk sapi kurang dari 4 bulan belum boleh divaksin
    • Pengobatan : Belum   diketahui   suatu   cara   pengobatan   yang   efektif   terhadap penyakit ini.
sumber .; Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan, Bappenas

0 komentar:

Posting Komentar